Disusun oleh Pemilik UMKMPAS
Rokok yang dikembangkan oleh UKM PAS menggunakan bahan dasar daun keladi, diberi merek PAS. Rokok ini dikemas dalam kotak yang berisi 20 batang dan masuk dalam kategori produk rokok filter.
Pemilihan daun tua dilakukan untuk mendapatkan bahan yang optimal. Daun yang dipanen kemudian menjalani proses penguningan dengan cara: sepuluh lembar daun digulung, diikat, dan dibalik agar getah daun mengalir. Ditutup plastik untuk memicu proses penguningan dan dicek setiap hari untuk memisahkan daun yang sudah kuning dari yang masih hijau.
Setelah menguning, batang daun dipotong agar proses perajangan dengan mesin berjalan lancar. Daun digulung dengan diameter 10-15 cm untuk mempermudah perajangan. Setelah dirajang, daun disusun di atas media wareng berukuran 80 x 150 cm agar cepat kering saat dijemur. Pengembangan Talas Beneng mendapat banyak perhatian karena perawatannya yang mudah dan masa panennya yang relatif singkat. Dalam waktu empat bulan, tanaman ini sudah dapat dipanen untuk daun tua dan anakan, dengan panen daun berkelanjutan setiap bulan serta anakan setiap empat bulan. Untuk memperkuat identitas lokal, nama Talas Beneng kemudian diubah menjadi Keladi Bening, tanpa mengubah makna atau tujuan.
Penjemuran dilakukan di bawah sinar matahari selama 3-5 hari tergantung cuaca. Setelah kering, daun siap digunakan untuk membuat rokok filter PAS secara sederhana.
Rokok yang selesai dibuat dikemas dalam kotak berisi 20 batang dan siap untuk diuji isap. Saat ini, produksi rokok PAS masih terbatas untuk konsumsi pribadi, belum skala massal.
Hasil uji laboratorium dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menunjukkan bahwa rajangan daun keladi tidak mengandung nikotin. Hal ini menjadikan rokok PAS berpotensi masuk kategori rokok kesehatan. Rokok ini dapat digunakan sebagai terapi bagi individu yang ingin berhenti merokok.